Alzea langsung berdiri dari lantai berkarpet saat menyadari sosok sang ayah baru saja memasuki ruang televisi di mana dia berada saat ini bersama si kembar yang berbaring di bouncer bayi elektrik.“Ayah.” Alzea menyapa, mata indah ibu muda itu berbinar bahagia mengabarkan sejuta rindu.Alzea meninggalkan kedua anaknya tapi masih dalam pengawasan Irni karena beliau juga ada di sana.Alzea berhenti melangkah tepat di depan Irawan, tersenyum dengan mata berkaca-kaca lantas memeluk Irawan.“Ayah … Zea kangen.” Dan pecah lah tangis Irawan, beliau sampai meraung membuat Alzea bingung.“Ayah … udah Ayah.” Alzea masih memeluk sang ayah, mengusap-ngusap punggungnya lembut.“Maafin Ayah, Zea … maafin Ayah.” Irawan berujar di antara tangisnya.Beliau sangat menyesali perbuatannya yang selama ini tidak adil memperlakukan Alzea.Irni merotasi bola matanya, jijik rasanya dia mendengar kalimat permintaan maaf mantan suaminya itu yang telah dengan sengaja dan sadar menyiksa putri mereka, menjadikann
Terakhir Diperbarui : 2025-09-13 Baca selengkapnya