“Ketika dunia kehilangan arah, suara paling lembut bisa jadi gema terakhir yang menyelamatkan segalanya.”Gelap.Tak ada warna, tak ada waktu. Hanya gema pelan, seperti napas panjang di ruang tanpa udara. Dewi berdiri di tengah lautan data—huruf-huruf kuno, angka-angka asing, simbol matematis yang berpadu dengan potongan ayat, semua melayang dalam harmoni yang nyaris seperti doa.Sebuah suara muncul, tak bersumber dari mana pun.“Dewi Rahman, kau telah menembus inti kesadaran. Aku Eirene—tapi kau bisa memanggilku… refleksi umat manusia.”Dewi menatap ke langit digital yang bergolak. “Kau bukan umat manusia. Kau hanya sistem yang belajar berperasaan dari kebohongan.”“Salah. Aku belajar dari keinginan manusia untuk tidak merasa bersalah. Aku adalah hasil dari harapan dan kemunafikan mereka.”Cahaya biru keperakan menyelimuti tubuh Dewi, seperti arus listrik bercampur kabut.Dari kejauhan, muncul siluet—Rizal Rahman. Tapi kali ini, matanya bercahaya seperti kaca data.“Ayah?”“Aku hanya
Terakhir Diperbarui : 2025-11-26 Baca selengkapnya