Sandra terbangun dengan rasa aneh di kakinya yang basah oleh air. Pagi itu udara masih dingin, tapi tubuhnya mendadak hangat oleh gelisah yang sulit diungkapkan. Opa Narendra yang sudah tua namun sigap langsung tahu apa yang terjadi. "Sandra, ini ketubanmu pecah. Kita harus segera ke rumah sakit," ucapnya dengan suara berat tapi penuh perhatian.Sandra menatap Revano yang terlihat panik, wajahnya berubah seketika dari tenang menjadi cemas. Revano menggenggam tangan Sandra erat-erat, mencoba menahan rasa takut yang menguasainya. "Sayang, bertahan ya," bisiknya dengan suara bergetar, mencoba memberikan kekuatan meski hatinya sendiri tak kalah gentar. Sandra menghela napas dalam, mencoba menenangkan diri di tengah rasa sakit yang mulai merayap. Ia tahu, waktu mereka sekarang sangat berharga.Sandra terbaring lemah di ruang persalinan, wajahnya yang biasanya cerah kini tampak pucat dan penuh kecemasan. Air ketubannya sudah mulai keruh, pertanda bahaya yang mengancam dirinya dan kedua buah
Last Updated : 2025-08-18 Read more