"Kalau begitu, mari kita rayakan kesepakatan ini dengan segelas sampanye."Arabella menatap Wiryo, ragu. Menerima ajakan minum sampanye sama saja dengan menyetujui untuk masuk lebih dalam ke dalam jaring yang telah ia buat sendiri. Namun, menolak ajakan itu bisa membuat Wiryo curiga dan membatalkan kesepakatan mereka."Dengan senang hati," jawab Arabella, dengan senyum yang dipaksakan.Wiryo memanggil seorang pelayan dan memesan dua gelas sampanye. Sambil menunggu pesanan datang, Wiryo terus menatap Arabella dengan tatapan yang intens dan penuh penilaian."Kau tahu, Arabella," kata Wiryo, dengan nada yang pelan, "Aku tidak mudah percaya pada orang lain. Tapi, entah kenapa, aku merasa ada sesuatu yang istimewa dalam dirimu."Arabella tersenyum simpul. "Mungkin karena kita memiliki banyak kesamaan," jawabnya, dengan nada yang menggoda."Kesamaan?" tanya Wiryo, mengangkat alisnya. "Seperti apa?""Seperti ... ambisi," jawab Arabella, menatap Wiryo dengan tatapan yang penuh arti. "Kita berd
Terakhir Diperbarui : 2025-11-12 Baca selengkapnya