“Adik keenam,” katanya dengan nada licin. “Kau boleh saja mendapat keberuntungan sesaat dan bisa menangkis serangan remeh. Tapi jangan terlalu percaya diri. Ada banyak hal yang tidak akan bisa kau capai, karena sejak lahir kau adalah… sebuah kegagalan.”Kata ‘gagal’ itu dilontarkan dengan penuh penekanan, menusuk hati bagai pedang yang dilapisi racun. Dari dulu Feng Liang memang suka merendahkan ornag lain, apalagi Feng Longwei yang lemah.Namun kali ini, berbeda dari biasanya, Feng Longwei tidak menunjukkan reaksi tersakiti. Ia justru menatap Feng Liang lurus-lurus, lalu menghela napas pelan.“Kalau begitu,” ucapnya tenang, “aku hanya bisa berharap suatu saat kau bisa melihat bahwa apa yang disebut kegagalan itu, bisa menjadi ancaman yang akan menghancurkan semua orang yang meremehkannya.”Kalimat itu membuat banyak murid terdiam. Sorot mata mereka bergeser, dari meremehkan, menjadi penasaran, bahkan… beberapa menunjukkan kilatan hormat yang samar.Feng Liang tertegun sejenak. Senyum
Última actualización : 2025-09-29 Leer más