Pyar!Gelas berisi air minum tiba-tiba terlepas dari tangan Asri, terjatuh ke atas lantai, menimbulkan suara nyaring, serta serpihan gelas berserakan nyaris mengenai kaki Rain.“Ya ampun, Bu Asri!”“Mama kenapa?” tanya Rain.Jantung Asri tiba-tiba berdetak tak karuan. Perasaan tidak enak, napas memburu seiring gerakan dada naik turun.“Tidak, Mama tidak apa-apa, Nak. Mungkin Mama butuh istirahat,” jawab Asri, ia mengusap dadanya.“Kalau begitu saya ganti airnya dengan yang baru, ya! Saya akan bersihkan juga lantainya. Bu Asri tiduran saja sama Rain,” imbuh sus Reni, baby sitter Rain.“Iya, Sus!”Asri pun menaiki ranjang bersama Rain. Lekas mereka merebahkan tubuh di atasnya.Rain menatap Asri dengan bingung. Asri berbeda, Asri seperti bukan dirinya, dan … Rain pun merasa sedih melihat keadaan ibunya seperti itu.Mata kecil Rain tak sedikit pun beralih dari wajah Asri. Diraihnya wajah ibunya, yang telah susah payah melahirkannya ke dunia ini. Rain mengusapnya lembut.“Mama kenapa?” tan
Last Updated : 2025-10-30 Read more