Asri keluar dari kamar, rasa penasaran kian membuncah dalam dirinya. Apa yang terjadi sebenarnya? Terus melangkah mencari sumber suara. Memeriksa di setiap ruangan. Namun, ia tidak menemukan apa pun di sana. Seperti semalam, suara tangisan itu kembali hilang. Menyisakan keheningan yang hakiki. Hanya denting jam yang selalu setia menemani di setiap hembusan napas. “Ah, sudahlah!” Asri membalikkan badan, kembali ke kamar Ello. Sebelah tangan meraih handle pintu. Beberapa kali ia putar. Namun, pintu tak kunjung terbuka. “Perasaan tadi tidak aku kunci,” gumam Asri. “Mas, buka pintunya!” Asri mengetuk pintu. Namun, tak ada sahutan sama sekali dari dalam. “Mas!” ulang Asri, masih tetap sama, Ello tak kunjung membukakan pintu. Kenapa? Kok bisa? Pertanyaan itu berkecamuk di dalam kepala. Apakah yang mengunci pintu itu adalah Ello? Asri memutuskan tidur di kamarnya bersama Rain. Tertidur pulas hingga keesokan paginya. Pagi-pagi buta, Asri telah bangun hendak membangunkan El
Last Updated : 2025-09-11 Read more