“Sialan, wanita tua itu telah menipuku. Awas, ya! Beraninya kau main-main denganku,” gerutu Tari.Kesal melihat kamarnya sangat berantakan. Namun, ia pun teringat akan Ello. Ya, Tari belum menuntaskan niatnya.Dengan cepat Tari keluar dari kamar, menuju kamar Ello. Namun, apa yang ia lihat? Kamar Ello telah kosong. Lelaki itu tidak ada di dalam sana.“Wanita tua sialan!” berang Tari.Tari menghentakkan kakinya, lantas berjalan cepat hendak mencari keberadaan oma.“Kau main-main denganku, Oma? Kau telah menggagalkan malam kami. Kenapa?!” desis Tari, saat ia bertemu dengan oma, di ruang keluarga.“Niat yang berawal dari kelicikan, tidak akan berakhir dengan keberhasilan. Tidak ada kejahatan yang sempurna, kau harus ingat itu, Tari. Kau telah menjebak cucuku, dan aku … tidak akan membiarkan kau menang. Dia cucuku, dan aku akan menjaganya sampai kapan pun. Apalagi dari wanita ular seperti kamu,” sergah oma.Tatapan Tari begitu tajam, bahkan terasa menghunus ke dalam relung hati.“Kau tida
Last Updated : 2025-09-14 Read more