Malam itu, meskipun pertengkaran kecil telah mereda dalam pelukan Rayhan, suasana hati Alesha tidak sepenuhnya pulih. Rayhan telah mencabut usulan jaga jaraknya, tetapi luka karena merasa ditinggalkan masih terasa perih.Mereka duduk berdampingan di sofa setelah Rayhan selesai merapikan sisa makan malam. Rayhan mencoba meraih tangan Alesha, tetapi Alesha menarik tangannya perlahan.“Jangan, Om. Aku masih kesal,” ujar Alesha, suaranya dingin dan datar.Rayhan menghela napas. Ia tahu ini adalah hukuman karena ia telah mengusulkan pemisahan. Malam itu tidak ada sex. Hasrat Rayhan menggebu, tetapi ia menghormati penolakan Alesha. Ia tahu, keintiman fisik tidak akan menyelesaikan masalah emosional ini.Waktu menunjukkan semakin larut. Rayhan harus segera pergi, risiko untuk tertangkap semakin besar jika ia berlama-lama.“Aku harus pergi, Sayang. Besok aku ada operasi pagi,” Rayhan berbisik, mencoba mencari kontak mata.Alesha hanya mengangguk, cuek, dan menatap lurus ke televisi yan
Last Updated : 2025-11-07 Read more