Aroma kopi berpadu dengan lembutnya roti di sebuah kafe sore ini menggugah selera para pengunjung tak terkecuali hadirnya Danastri dan Arumi yang tengah berbincang.Di pojok ruangan, Arumi duduk berhadapan dengan Danastri tampak lembut dengan senyum keibuan yang menenangkan.“Terima kasih sudah datang, Nak,” ucap Arumi lembut sambil tersenyum.“Saya yang berterima kasih, Bi. Maaf tadi kalau saya terlambat," balas Danastri sopan."Tak apa-apa. Arif yang menemani bibi kok.""Oh ya bagaimana keadaanmu? Widipa tidak menyakitimu, bukan?""Tidak ada masalah, Bi. Widipa sangat baik," jawab Danastri menyunggingkan senyum.Mereka mulai berbincang pelan. Arumi menanyakan hal-hal ringan — tentang pekerjaan Danastri di rumah, makanan kesukaan, dan kebiasaannya bersama Widipa. Tapi Danastri masih ingat jelas pesan Widipa pagi tadi.[“Jangan pernah jawab jujur kalau Ibu bertanya soal masa lalumu. Aku yang akan jelaskan di waktu yang tepat.”]"Widipa tidak mau bercerita banyak soal dirimu. Anak itu
Last Updated : 2025-10-07 Read more