Raisa refleks mundur selangkah.Kevin mendekat dengan paksa, meraih pergelangan tangannya, dan menggeram padanya, "Raisa, apa kau pikir aku mainanmu? Waktu jatuh cinta padaku, kau harus menikah denganku. Pas sudah nggak cinta, kau langsung mengusirku. Siapa yang memberimu hak begitu?"Pikiran Raisa berdengung. Terkejut, dia tidak menyadari apa yang dikatakan Kevin.Kevin menggertakkan giginya, matanya melotot tajam seperti pedang es. "Raisa, aku tanya kau! Apa hakmu melakukan ini padaku? Kau pikir aku ini apa?"Pikiran Raisa terasa kosong, dia dipenuhi oleh amarah. Tapi dia tetap tidak bereaksi. Sebaliknya, dia menatap mata Kevin, mencari jejak penyesalan atau kesedihan, tetapi tidak ada.Tidak ada. Apa maksud dari ekspresi penuh tuduhan Kevin?Raisa benar-benar tak mengerti Kevin. Dia bertanya, "Kevin, apa kau mencintaiku?"Kevin menjawab tanpa ragu, "Nggak!"Raisa tersenyum, lalu berkata, "Kalau nggak, terus kenapa kau ribut?"Wajah Kevin memucat. Dia berkata lagi, "Raisa, kau jawab
Read more