Di paviliun Lin Yue, aroma dupa cendana memenuhi udara, menciptakan suasana tenang namun mencekam. Setelah pertarungan yang menguras tenaga, Lin Yue berkultivasi dengan tenang di kamarnya, sama sekali tidak mempedulikan kehebohan yang terjadi di seisi istana. Para pelayan mondar-mandir dengan wajah panik, bayangan kemarahan Selir Agung seolah menghantui setiap sudut ruangan. Putri Lin Ronghua, sang primadona istana, masih belum sadarkan diri, meskipun tabib kekaisaran telah berusaha sekuat tenaga. Di aula utama, Kaisar, Selir Agung, dan para selir lainnya berkumpul. Suasana bercampur aduk antara suka cita dan duka. Tidak semua orang di istana ini menyukai Putri Lin Ronghua, yang dikenal sombong dan gemar merendahkan mereka yang dianggap lebih rendah. Beberapa selir bahkan diam-diam merasa senang dengan musibah yang menimpanya. "Yang Mulia," Selir Agung memulai dengan suara bergetar, air mata membasahi pipinya yang halus, "Putri kita belum sadar... Bagaimana jika dia..." Kaisar, d
Terakhir Diperbarui : 2025-09-12 Baca selengkapnya