Kanara menarik napas dalam, mencoba mengatur detak jantungnya yang masih tidak stabil. Tubuhnya lemah, pikirannya kusut, tapi dia tidak mau terlihat sepenuhnya kalah di hadapan Arga.“Aku tidak butuh kau jaga. Aku cuma butuh bantuanmu buat Ibu,” ucap Kanara pelan, suaranya bergetar, tapi dia berusaha tetap terdengar tegas.Arga memiringkan kepala, tatapannya tajam tapi tak ada emosi jelas di sana. “Jangan bohong, Kanara. Kau tidak hanya butuh bantuan untuk Ibumu… Kau butuh tempat bersandar, kau butuh seseorang yang bisa kau andalkan, kau hanya terlalu gengsi untuk mengakuinya.”Kanara menahan napas, matanya berkaca-kaca tapi dia paksa tetap tegar.“Tempat bersandar? Kau pikir aku bisa bersandar ke orang yang ngerusak hidup Ibuku? Orang yang… jadi bagian dari alasan kenapa keluarga aku hancur?” suara Kanara mulai bergetar, emosinya pecah pelan-pelan, tapi matanya tetap menatap lurus ke arah Arga.Arga tersenyum tipis, senyum yang menyebalkan, tapi ada nada getir di sana yang tidak bisa
Huling Na-update : 2025-08-10 Magbasa pa