Setelah mandi dan berganti pakaian rapi, Arga kembali ke kamar. Ia mendapati tempat tidur sudah tersusun rapi, pakaian yang semalam berserakan kini tak berjejak. Kanara… sepertinya sudah pergi.Namun begitu ia keluar, dugaan itu runtuh. Di ruang makan, Kanara berdiri dengan pakaian santai rapi, seolah pagi itu milik mereka berdua. Yang membuat Arga terdiam adalah pemandangan tak masuk akal di hadapannya. Kanara sedang menyiapkan sarapan, setangkup roti panggang yang sederhana di atas meja.Arga berhenti di tempat, tubuhnya kaku. Kanara menoleh, lalu tersenyum hangat. Senyum yang seakan tak pernah ada jarak di antara mereka.“Sarapan dulu, Arga,” ucapnya lembut.Arga akhirnya bergerak, menarik kursi dan duduk. Pandangannya tak lepas dari Kanara, mencoba membaca maksud di balik sikapnya yang tiba-tiba hangat.“Kau suka kopi yang bagaimana? Akan kubuatkan,” ujar Kanara, bersiap berdiri.Spontan, Arga menahan lengannya. Tatapannya tajam, penuh curiga.“Berhenti berpura-pura, Kanara,” suar
Terakhir Diperbarui : 2025-08-28 Baca selengkapnya