Puspa sadar mobil mereka kini dikepung dari depan dan belakang, dan Indra berdiri persis di hadapan mereka, lihat sosoknya yang menonjol itu, wajah Puspa berubah pucat, hati seakan jatuh ke jurang, dingin seperti terperosok ke dalam es.Ia tahu sejak awal Indra telah ikutin jejaknya, awasi setiap geraknya, kini lihat dia berlarian seperti tikus dalam kepalan tangan Indra, semua usahanya terasa sia-sia.Langkah Indra mantap, satu demi satu mendekat, setiap langkahnya buat dada Puspa terasa sesak sedikit demi sedikit.Di luar mobil, Indra hanya angkat tangan lalu beri isyarat untuk turun.Kulit kepala Puspa mulai terasa kebas, nggak berani gerak.Wajah Tania juga tegang, ia menoleh sambil berkata, “Aku akan coba tabrakkan mobil, kita terobos keluar.”Kata-katanya baru terhenti ketika Indra dengan suara datar perintahkan ke orang-orang di belakangnya, “Pecahkan jendelanya.”Saat itu, para pengawal maju untuk pecahkan kaca.Kraaak! Sebuah benturan buat tubuh Puspa bergetar, dan Nenek Yanti
อ่านเพิ่มเติม