Perutnya yang kosong buat Puspa tersungkur di lantai, ia duduk jongkok, memeluk lutut, wajahnya pucat seperti kertas, dan air mata mengalir nggak tertahan dari kelopak mata.Setelah tinggalkan Puspa, Indra perintahkan Cakra atur pesawat pribadi.Cakra tahu betul apa tujuan bosnya, jemput Wulan.Begitu aib Puspa tersebar, Wulan segera mengetahuinya, ia langsung buka sebotol sampanye untuk rayakan, menunggu dengan gembira saat Puspa akan dipermalukan.Dengar Indra datang, Wulan menyambutnya dengan suka cita.“Kak Indra…”Namun sebelum tangannya sempat sentuh bajunya, Indra berpaling, menghindar dengan satu langkah.Senyum Wulan kaku seketika. “Kak Indra, kamu kenapa?”Indra nggak berhenti melangkah, ia masuk ke dalam rumah, dan Wulan ikuti di belakangnya.Para pelayan di rumah menyambut kedatangannya, tetapi dengan satu kali lambaian tangan, Indra suruh mereka menyingkir.Ia duduk di sofa, menatap Wulan tanpa ekspresi, tatapan itu membuat Wulan merinding. Dengan suara gemetar ia bertanya
Baca selengkapnya