"Apa ada masalah yang serius, Bu. Bu Wati tadi menyampaikan Ibu sering melamun akhir-akhir ini."Bu Ambar menghela napasnya, kemudian ia hembuskan secara perlahan. Ada kabut di mata ibu kandung Wafa tersebut. "Fa, sekiranya ibu ikut tinggal bersama bibi, kira-kira bibimu keberatan tidak, ya?"Wafa binggung menjawab pertanyaan ibunya. Namun, melihat wajah ibunya ingin bercerita lebih lanjut. Gadis itu, memilih untuk menyimaknya."Rumah yang selama ini, kita tinggalin sudah berpindah tangan pemiliknya, Nak. Mahesa, anaknya Paman Basir sudah menjual rumah kita.""Lho, kok bisa sertifikat rumah dibawa Mahesa, Bu?" Bu Ambar menggelengkan kepalanya. "Ibu enggak tahu, kapan anak itu ambil sertifikat rumah kita. Tetapi, sertifikat rumah itu, masih atas nama Kakek Yunus. Secara hukum, paman Basir yang berhak atas tanah yang kita tempati itu.""Maksudnya, ini ... bagaimana, Bu?""Ibu ini, keponakan Kakek Yunus, Fa. Sedangkan anak
Huling Na-update : 2025-09-15 Magbasa pa