"Ada apa, kak?" tanya Dalia setelah menghampiri Giandra. Mereka berdiri berhadapan, pria itu masih sibuk memperhatikan kondisi kediaman Dalia seolah merasa terganggu. "Kak?" tanya Dalia lagi, membuat pria itu kembali menatap Dalia. "Iya? Ah-- ini, aku... Bagaimana keadaanmu?" jawab Giandra terbata, sibuk dengan pikirannya sendiri. Dalia tersenyum tipis. "Aku baik-baik saja, ada apa?"Giandra menghela napas tipis, menggeleng pelan. "Tidak, hanya saja setelah makan siang kemari kamu--""Tidak apa-apa, kak. Aku sudah terbiasa," potong Dalia, membuat Giandra menatapnya dengan kening terlipat. "Terbiasa?" ulang pria itu. Dalia mengangguk tipis, kedua matanya menatap Giandra teduh bercampur luka lama, bibirnya pun tersenyum getir. "Ada banyak hal yang tidak kamu ketahui, kak." Kemudian ia membelakangi Giandra, menatap kosong bangunan lama kediamannya. Giandra mengikuti jarak Dalia, berdiri di sebelah adiknya. "Ada apa, Dalia? Mereka menyakitimu?" Dalia menoleh, tersenyum lagi. Teta
Last Updated : 2025-08-29 Read more