Aluna berjalan keluar dari kantor catatan sipil, jemarinya menggenggam erat surat nikah. Tatapannya kosong, seperti tak percaya dengan keputusan besar yang baru saja diambilnya. ‘Gak nyangka gua akhirnya memutuskan nikah sama Raka..’ gumamnya dalam hati, perasaannya campur aduk antara lega, takut, dan ragu. Raka berjalan di sampingnya dengan langkah tenang, wajahnya tetap seperti biasa, dingin tanpa ekspresi. Ia tiba-tiba mengambil surat itu dari tangan Aluna, jemarinya menyentuh jemari wanita itu sekejap, membuat jantung Aluna berdegup tanpa kendali. “Gua yang simpan,” ucapnya pendek, suaranya berat, dalam, dan tak memberi ruang bantahan. “Terserah lo,” balas Aluna singkat. Ia menatap pria itu sejenak, lalu menahan napas, memberanikan diri membuka suara lagi. “Tapi gua punya satu permintaan, Ka…” Raka menghentikan langkahnya, berbalik, tubuhnya kini menghadap Aluna penuh. Sorot mata tajamnya menusuk, seperti ingin menembus isi hati wanita itu. “Apa?” “Gua ingin pernikahan kita d
Last Updated : 2025-08-25 Read more