“Sadarilah posisimu sekarang, Nona Sok Berani.” Suara Dylan terdengar rendah, serak, penuh penekanan, dan membuat bulu kuduk Calla berdiri. Cengkeramannya pada dagu gadis itu begitu kokoh, seolah menegaskan bahwa ia tidak sedang bercanda. “Aku hanya ingin mengingatkan siapa dirimu, Dylan. Memukuli pria lain karena alasan yang sepele hanya akan membuat nama baikmu dan Luxterra dipertaruhkan. Jangan impulsif lagi. Jangan bertindak terlalu terlalu jauh,” bisik Calla dengan napas terburu. Hatinya berdegup keras antara gugup, takut, sekaligus terjerat oleh daya tarik magnetis dari pria di depannya. Namun Dylan hanya menyunggingkan senyum tipis. “Terlalu jauh?" ulangnya dengan tenang seraya menatap bibir Calla. "No, Calla. Aku bahkan baru mulai.” Tanpa memberi ruang untuk Calla melarikan diri, tiba-tiba saja Dylan menurunkan resleting celananya dengan satu tangan. Gerakan itu kasar namun penuh kendali, membuat wajah Calla seketika merona. “Kamu gila,” desisnya terbata, mencob
Terakhir Diperbarui : 2025-09-22 Baca selengkapnya