Raka membuka pintu mobil. Udara malam yang dingin langsung masuk. Jas hitamnya rapi, rambutnya ditata seperti biasa, memang dia tipe orang yang kalau datang ke tempat elite, selalu terlihat seperti orang penting. Penampilan yang berkelas, percaya diri, dan selalu berhasil menarik perhatian.Sebelum keluar sepenuhnya, ia sempat menunduk ke arahku. “Tenangin diri lo. Gue cuma butuh beberapa menit. Kalo ada apa-apa, gue telepon.”Aku menahan napas, lalu mengangguk pelan. “Hati-hati, Ka…”Dia tersenyum tipis. “Gue selalu hati-hati.”Lalu pintu ditutup. Suaranya bergema di dalam dadaku yang sedang berdebar. Aku memperhatikan Raka dari balik kaca, langkahnya panjang, mantap, seperti sudah berpengalaman menghadapi situasi macam apapun. Ia masuk melalui pintu kaca besar gedung itu, melewati satpam, lalu menghilang dari pandangan.Hanya tersisa aku.Aku dan rasa gelisah yang makin menumpuk seperti awan hitam.Aku menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun semakin aku duduk diam, se
Terakhir Diperbarui : 2025-11-21 Baca selengkapnya