Revan tak menjawab. Ia menyingkap kancing yang sudah terbuka, lalu perlahan melepaskan pengait yang menutupi dada Alya. Dengan gerakan yang pelan, sedikit ragu, Revan membaringkan Alya di atas ranjang. “Jangan paksa aku buat sama dia lagi,” bisiknya di sela nafas yang masih berat. Ciumannya turun pelan ke leher, lalu berhenti di dada Alya. Alya mulai kehilangan kendali saat lidah itu bermain di pucuk dadanya. Dengan desahan pelan, ia berkata, “Mmh… mau gimanapun dia tetap tunanganmu, Van.” Revan menghisap pelan dada Alya, membuat gadis itu menggeliat. “Tapi aku nggak mau sama dia, Alya,” gumamnya lirih, nadanya serak. Alya berusaha mengendalikan nafasnya yang tersengal. “Kita nggak bisa kayak gini, Van…” ucapnya pelan, suaranya terdengar ragu, seolah ia pun tidak yakin pada kata-katanya. Revan tak menjawab. Lidahnya perlahan turun, menelusuri tubuh Alya hingga ke perut. Alya menggeleng pelan, ragu, lalu berbisik, “Van…” Ia menatap Alya. Tatapan itu penuh rindu, tap
Last Updated : 2025-10-25 Read more