"Memangnya kau sudah siap kuperistri, Naia?" ucap Kaze, menoleh sekilas pada Naia. Mendengar ucapan Kaze, Naia refleks menoleh pada pria tampan itu. Wajahnya langsung tegang, mata melotot, dan jantung berdebar. Dia tak menyangka Kaze akan menanggapi perkataannya. Padalah biasanya Kaze hanya diam, tak peduli sekalipun kadang Naia merasa bawah dia kurang ajar. "Ahahaha … sekarang Kak Kaze sudah bisa bercanda." Naia yang awalnya diam seribu bahasa, mendadak tertawa kaku. Dia menepuk lengan Kaze, seolah pria itu adalah temannya, "bagus bagus bagus! Hidup itu memang kadang harus dibecandain, Kak, biar nggak kaku-kaku amat." "Aku tidak bercanda," ucap Kaze, menatap perempuan di sebelahnya dengan intens dan berat, "aku serius bertanya, apa kau siap untuk kuperistri?" Naia mendadak diam, meneguk saliva secara kasar sambil menatap ketar-ketir pada pria di sebelahnya. Tak tahu harus menjawab apa, Naia memilih memalingkan wajah. Dia menggaruk daun telinga yang tak gatal sambil mencoba m
Última atualização : 2025-11-05 Ler mais