"Roti sobek satu, Pak. Dibungkus yah," ucap Naia pelan, mengikuti kata otaknya–menatap perut Kaze dengan senyum penuh kesenangan. "What?" Kaze mengerutkan kening, menatap heran dan aneh pada perempuan di depannya. "O-oh." Naia yang tersadar dengan perkataannya, refleks mendongak–memperlihatkan raut muka malu dan tegang secara bersamaan. "A-anu, itu perutnya kelihatan," ucap Naia kemudian secara gugup bercampur panik. Namun, alih-alih menutupi mata dengan tangan, dia malah menutupi perut Kaze dengan kedua tangannya. Telapak tangannya benar-benar menempel dan menyentuh perut kotak dari pria itu. "Shit." Kaze mengumpat cukup kasar, refleks mundur dan menjauh dari tangan nakal perempuan aneh di depannya, "apa yang kau lakukan, Naia?!" marah Kaze, berkata dingin sambil melayangkan tatapan membunuh pada Naia. Naia membelalak, menarik tangannya dengan cepat. "Ma-maaf, Pak. Aku … aku …-" Naia ingin menjelaskan akan tetapi karena dia sangat gugup, malu, dan takut oleh tatapan Kaze, d
Última atualização : 2025-10-29 Ler mais