Suara di seberang sana sempat hening beberapa detik, lalu Tini berseru kaget, “Bu Uma… serius? Ibu mau ikut kerja menjadi ART paruh waktu?”Uma tersenyum getir. "Iya, Tin. Saya tidak punya pilihan lain saat ini. Saya harus punya penghasilan. Tidak mungkin saya terus-terusan mengandalkan orang lain. Kalau kamu dan Mbok Jum bisa membantu, saya akan sangat berterima kasih."Tini terdengar napas panjang yang menarik, lalu menjawab, "Bisa, Bu. Kebetulan di komplek tempat kami bekerja masih ada beberapa rumah yang membutuhkan ART paruh waktu. Kalau Ibu mau, saya bisa langsung bicara pada nyonya rumah masing-masing."Rasa haru menyelubungi hati Uma. Ia tak mengira jalan keluarnya akan bertengkar seperti ini. “Terima kasih ya, Tin. Saya benar-benar membantu budi kamu dan Mbok Jum.”“Ah, jangan begitu, Bu,” sahut Tini cepat. "Kami malah senang bisa membantu. Besok pagi Ibu bisa ke rumah Pak Dullah dan ikut bersama saya. Nanti dari sana kita akan sama-sama ke komplek. Saya akan mengenalkan Ibu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-29 Baca selengkapnya