Aku terkejut melihat kondisi kontrakannya. Ini adalah kontrakan satu petak yang sangat sederhana, dengan kamar mandi kecil di dalam. Ruangan itu hanya berisi kasur tipis di lantai, lemari plastik kecil, dan satu meja lipat. Udara terasa pengap dan lembap. Inilah tempat tinggal Nadira sekarang, jauh dari kemewahan yang pernah ia lihat.Setelah menutup pintu, Nadira menguncinya rapat. Kontrakan ini terasa sunyi dan sepi, terpisah dari dunia luar oleh tembok-tembok tipis.“Duduk, Mas,” katanya, menunjuk ke tepi kasur.Aku duduk di tepi kasur. Nadira langsung duduk di sebelahku, tubuhnya sedikit gemetar. Dia buru-buru mengambil ponselnya.“Lihat, Mas! Ini pesannya. Dia terus meneror dari dua nomor berbeda!”Nadira menunjukkan layar ponselnya. Pesan-pesan itu mengerikan, penuh kata-kata kotor, ancaman, dan makian.Salah satu pesannya seperti ini : [Ternyata kamu mencoba kabur, kemanapun kamu pergi aku pasti akan menemukanmu. Aku akan cari kamu, dan kamu akan tahu akibatnya karena sudah men
Last Updated : 2025-11-15 Read more