Beberapa hari berlalu, Dania hendak berangkat kerja seperti biasa, saat ia hendak pergi, Rain buru-buru menghampirinya. "Dania, tunggu sebentar!" panggilnya. "Ada apa, Mas?" Dania tampak bingung tidak biasanya Rain bersikap buru-buru karenanya. "Ini untukmu," Rain menyerahkan sebuah kunci mobil pada Dania. "Ah, tidak perlu, Mas." Dania mendorong kembali tangan Rain. "Semua orang di toko roti sudah tau, kamu adalah istri orang kaya, kalau kamu menggunakan kendaraan umum setiap hari apa penilaian mereka tentangku?" ucap Rain. 'Ternyata untuk harga diri,' pikir Dania. Ia kemudian melanjutkan, "Ya sudah, aku Terima ya, Mas." "Ada satu lagi." Rain mengambil sesuatu di saku jasnya. "Apa lagi, Mas?" Dania menunggu dengan penasaran. Ia menjadi berdebar saat melihat kotak cincin di tangan Rain. "Kamu harus pakai ini, anggap saja hadiah karena sudah mengurus Erlangga dengan baik." 'Oh, karena Erlangga,' ucapnya dalam hati. Memangnya apa yang ia harapkan di pernikah
Last Updated : 2025-10-30 Read more