Fahri sudah datang lebih dulu saat Dania tiba, mereka tidak termasuk berdua-duaan karena ada banyak orang di cafe itu, karena alasan itu juga, Dania memilih bertemu di cafe. "Bagaimana kabarmu, Dania?" "Alhamdulillah, baik." Dania menjawab sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Fahri, ia sengaja agak menjauhkan kursinya. Setelah tau semuanya Ia tidak bisa seakrab sebelumnya. "Bagaimana, Erlangga?" Fahri mencoba menghidupkan suasana. "Alhamdulillah, baik juga." "Fahri, kita langsung ke intinya saja ya," Dania ingin mempersingkat pertemuan. "Oke, aku akan mendengarkan pendapatmu," "Aku akan mengikhlaskan semuanya, Fahri. Aku akan memaafkanmu, aku mau menganggap semuanya tidak pernah terjadi," ucap Dania. Ia ingin berdamai dengan semua masa lalunya. "Baiklah, kalau itu yang kamu mau, tapi ada sesuatu yang ingin aku katakan juga," ucap Fahri. "Beberapa hari yang lalu, aku sempat pulang ke desa dan tidak sengaja bertemu Kak Andre, di antara obrolan kami, dia m
Last Updated : 2025-10-14 Read more