“Halo, dengan siapa?” Suara Akash di seberang terdengar santai. “Aku tau ini nomor kamu.” katanya datar. Selepas siang kemarin, ada pesan masuk yang bertanya ‘kapan ke kantor?’—pesan yang ia tahu persis berasal dari Akash, meski nomornya disamarkan.“Ngomong-ngomong, aku mengganggu nggak? Ada yang mau kutanyakan.”Seharian penuh ini, otaknya macet. Gista tak bisa memasukkan karakter miliknya bernama Gio itu disandingkan dengan Akash yang berkibar bendera merah. Gista tahu, sekalipun ia menghubungi Akash tak mengubah apa-apa.Namun, Akash berbeda. Ia bisa lebih brengsek dari karakter ini, kan?“Kamu mau tanya kapan mau ajak saya tidur?” tanyanya yang membuat Gista malas.Gista mengabaikan ocehan Akash. Dia melirik arloji. Waktu terus berjalan. “Pak Akash, misalkan Bapak bukan tipe yang suka one night stand, tapi dalam kondisi mabuk, bisa kejadian nggak?” Ada jeda beberapa detik di seberang. “Kamu gak salah nanya ke saya?” Anggap saja begitu. Gista tau dalam lubuk hatinya, Akash aka
Last Updated : 2025-08-13 Read more