Kirana terdiam sejenak, lalu mencoba dengan suara agak ragu, “Siap, Paduka…”Pandu menggeleng sambil tersenyum. “Itu Rana yang ngomong. Coba ulangi, tapi jangan cuma dari mulut. Rasakan dinginnya malam, beratnya pedang di pinggang, rasa bangga sekaligus takut. Biar tubuhmu ikut bicara.”Kirana menarik napas, memejamkan mata, lalu mencoba lagi, kali ini dengan suara lebih bulat: “Siap, Paduka!”Pandu menepuk tangannya. “Nah, itu mulai terasa. Jangan khawatir kalau terdengar berlebihan di awal. Latihan memang begitu.”Kirana tersenyum kecil, merasa lebih percaya diri. “Jadi aku harus lebih membiarkan tubuhku ikut merasakan, ya?”“Betul,” jawab Pandu. Ia lalu mengambil satu buku dari rak, Stanislavski: An Actor Prepares. “Baca ini juga. Banyak dasar akting modern berawal dari sini. Tapi jangan cuma baca, coba praktikkan. Dunia peran itu nggak cukup dipelajari dengan kepala, harus dengan tubuh
Last Updated : 2025-10-22 Read more