Malam itu, hujan kembali turun dengan deras. Lampu ruang tamu memantul di lantai basah, menciptakan bayangan panjang yang seakan ikut menambah tegang suasana. Rani berdiri di depan Adrian, matanya memancarkan campuran luka dan keberanian.“Kita perlu bicara, Adrian,” suaranya tegas, tapi masih terdengar gemetar. “Aku tidak bisa terus diam melihat perubahanmu, melihat jarak di antara kita makin melebar.”Adrian menatap istrinya, wajahnya yang lelah kini tampak lebih rapuh. Ia membuka mulut, ingin menjelaskan, tapi kata-kata yang tepat tidak kunjung muncul. Hatinya berdebar, karena ia tahu Rani sudah melihat tanda-tanda yang tak bisa ia tutupi lagi.“Rani… aku” Adrian mencoba memulai, tapi Rani memotong.“Tidak, aku ingin mendengar yang sebenarnya. Semua pesan itu… Aurora. Kamu masih berhubungan dengannya, kan?”Ada hening yang menekan, hanya suara hujan yang terdengar dari jendela. Adrian menunduk,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-28 Baca selengkapnya