Sebelum dunia benar-benar hening,masih ada satu detik kecil yang bergetar di antara sunyi —detik yang menyimpan jejak semua yang pernah hidup, mencinta, dan menyesal.Tak ada lagi nama yang disebut.Tak ada lagi suara yang menangis.Yang tersisa hanya hembusan angin yang membawa wangi melati dari arah rumah tua di tepi sungai itu.Rumah itu kini sepi.Atapnya mulai ditumbuhi lumut, cat dindingnya terkelupas, tapi setiap kali seseorang melintas di depan pagar, mereka selalu berkata hal yang sama:“Entah kenapa, rumah itu terasa hidup.”Kadang, di pagi berkabut, seseorang melihat jendela terbuka sendiri.Kadang, di sore hari, terdengar bunyi langkah pelan di dalam, seolah seseorang baru saja menulis sesuatu lalu pergi tanpa suara.Dan bila malam tiba, ketika cahaya bulan menembus kaca jendela yang retak, tampak bayangan samar di dinding — tiga sosok berdiri berdekatan, tak bergerak, tak menakutkan.Hanya berdiri di sana, seperti penjaga yang menunggu waktu berhenti.Air di sungai di s
Last Updated : 2025-10-14 Read more