Ekspresi Selina pun menjadi gelap. Lalu, seolah teringat sesuatu, dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak."Susan, kamu tahu nggak kenapa Ryan menyukai Yunda, tapi nggak suka padamu?""Karena Yunda lebih pengertian, perhatian dan bijaksana daripada kamu. Dia nggak akan seagresif kamu. Ryan itu seorang pria, dia nggak akan menyukai wanita tangguh sepertimu. Kamu harus belajar dari Yunda dan berusaha bersikap manis dan lemah.""Yunda bahkan hanya menyebut soal kasur ini ke Ryan dan Ryan sendiri yang berinisiatif menyiapkannya untuknya."Selina pun tersenyum dengan sinis. "Sayang sekali kamu melewatkan kesempatan terbaik. Selama sekian tahun Yunda putus dari Ryan dan berada di luar negeri, kamu tetap saja belum bisa mendapatkan tempat sekecil apa pun di hati Ryan. Itu membuktikan betapa payahnya kamu."Susan mengepalkan tangannya dan balas mencibir, "Sudah kubilang, mumpung kamu sudah merebut kasurnya, sekalian saja kamu kena bibit penyakitnya.""Karena kalian begitu nggak tahu malunya sampa
Baca selengkapnya