Ryan menatap tingkah laku Susan yang sembrono dengan tatapan dingin, sementara ekspresi dan gerakannya tidak menunjukkan keanehan apa pun.Hanya keringat halus di dahinya yang mengkhianatinya.Susan terisak, "Sangat nggak nyaman, sangat nggak nyaman."Dari awal hingga akhir, Susan terus mencengkeram kain di pergelangan tangan Ryan, tidak membiarkannya pergi sedetik pun.Ryan memejamkan mata, lalu menarik napas dalam-dalam. Ketika membuka mata lagi, gejolak hasrat yang hampir meluap di matanya berhasil dia tekan.Ryan mengulurkan tangan, melepaskan tangan Susan yang mencengkeramnya dengan keras, lalu suara beratnya terdengar."Aku akan segera membawamu ke rumah sakit."Susan menangis lebih keras, "Nggak mau!"Kemudian, tangannya yang terlepas meloloskan diri dari cengkeraman pria itu. Tanpa menghiraukan sabuk pengaman di tubuhnya, Susan melemparkan dirinya ke tubuh pria itu dengan putus asa."Aku ingin ...."Ryan menangkap tubuh lembut yang harum itu, kedua tangannya menahan diri untuk
Read more