Shanum sudah berlari menuju kamar di lantai atas, diikuti oleh Damar yang menggendongnya. Di dalam kamar, di atas ranjang king size yang nyaman, Diana menyambutnya dengan senyum lemah. "Hai, Mas. Sudah pulang?" sapa Diana, suaranya sedikit serak. Kepala Diana terasa sangat berat. Sejak siang, ia hanya bisa terbaring dan tidak melakukan aktivitas apa pun. Meskipun ia tidak lagi mengalami mual dan muntah parah seperti kehamilan pertamanya, rasa pusing dan kepala berat ini jauh lebih merepotkan. Rencananya untuk melanjutkan kuliah terpaksa harus tertunda. Bahkan, untuk sekadar menemani Shanum bermain pun, ia tak mampu, sehingga ia meminta pengasuh Shanum yang menemani putrinya. Damar menjatuhkan tubuhnya di samping Diana, dan langsung mengecup pucuk kepala istrinya penuh sayang. "Aku mandi dulu. Nanti, aku minta jatah lagi, ya?" gurau Damar, berusaha mencairkan suasana.
Terakhir Diperbarui : 2025-10-09 Baca selengkapnya