Deg! Deg! Diana terdiam sesaat, jantungnya berdebar tak karuan. Perlahan, ia menunduk, matanya menatap tajam ke arah bocah kecil yang kini memeluk erat kaki Damar. Sebuah pertanyaan tajam meluncur dari bibirnya, "Papa? Siapa dia, Mas?" Nadanya dingin, penuh selidik, seolah setiap kata adalah tuduhan yang siap meledak. "Hei, aku bukan ayahmu!" bentak Damar panik, suaranya meninggi tak terkendali. Ia mencoba melepaskan pegangan bocah ini. Damar melirik sekilas ke arah istrinya, dan jantungnya mencelos hingga ke dasar perut. Wajah Diana berubah keruh, pucat pasi, dengan sorot mata yang gelap. Mendung hitam bergelayut di wajah cantik itu, pertanda badai akan segera datang, jauh lebih dahsyat dari badai emosi sebelumnya. Damar mulai berkeringat dingin, merasakan firasat buruk yang menusuk. "Papa, jangan tinggalkan aku lagi, ya?" kata bocah laki-laki itu, suaranya merengek, memelas,
Last Updated : 2025-10-03 Read more