"Nyonya," ujar Jimmy, suaranya tetap tenang dan profesional, "Tuan Damar itu perhatian dengan Anda. Bukan karena beliau dan saya miskin empati, tapi karena kami peduli dengan keselamatan Anda." Jimmy tidak gentar menghadapi tatapan tajam Diana. Ia tahu ia harus menggunakan logika, meskipun Diana sedang dikuasai emosi. Saat Diana terdiam, raut wajahnya menunjukkan keraguan, Jimmy segera menjabarkan alasan logisnya. Ia tahu majikannya ini keras kepala, persis seperti ucapan Damar tadi pagi. "Anda tahu sendiri kalau Aldo suka dengan Anda. Jadi, kami tidak mau mengambil risiko. Tolonglah mengerti, Nyonya. Saya ini bekerja, dan pekerjaan saya harus memastikan Anda selamat dan aman." Tiba-tiba, Diana meledak. Semua rasa syok, marah pada debt collector, dan kekesalan pada kecemburuan Damar ia tumpahkan pada Jimmy. "Kalau kamu bertugas memastikanku aman dan selamat," bentak Diana, matanya memerah menahan tangis dan a
Terakhir Diperbarui : 2025-11-06 Baca selengkapnya