Vivi menunduk dalam-dalam, jemarinya saling meremas di pangkuan. Rasa bersalah menggerogoti dirinya. Ia benar-benar tidak tahu kalau cocktail itu mengandung alkohol. Baginya, minuman berwarna dengan hiasan buah di atasnya terlihat seperti sirup manis biasa.“Aku … aku beneran nggak tahu kalau minuman itu—”“Cukup, Vivi.” Suara Giorgio tegas, memotong ucapannya sebelum sempat menyelesaikan. Tatapannya penuh kecewa. “Mulai hari ini jangan pernah lagi minum apa pun selain air putih atau susu. Sirup, soda, apalagi minuman asing yang kamu nggak kenal, semuanya dilarang. Paham?”Vivi mendongak sedikit, bibirnya terkatup rapat. Kesel, iya, setiap kali Giorgio marah, nada suaranya selalu seperti atasan yang memberi perintah. Tapi kali ini ia tidak bisa membantah. Bagaimanapun, dia yang salah.“Iya,” jawabnya pelan, nyaris tak terdengar.“Bagus.” Giorgio menghela napas, nada suaranya melunak sedikit. “Sekarang kita pulang ke rumahmu. Berkemas, lalu kita balik ke Bandung. Kamu butuh istirahat,
Last Updated : 2025-09-18 Read more