Gracia menatap heran ke Abang-nya ini, yang terlihat uring-uringan dan banyak termenungnya, sambil terus ngisap rokok di balkon kamar hotel ini.“Bang Ray minum kopi-nya!” kata Gracia kagetkan Raymond dari lamunannya.Begitu di minum, Raymond kaget, kopi bikinan adiknya sangat enak, campuran sedikit gula dan kopi hitam sesuai dengan apa yang dia sukai selama ini. Ray memang penggemar kopi, tapi tak suka yang manis atau pahit, yang sedang saja.“Gracia, siapa yang ngajarin bikin kop begitu, enak tau!” tanya Raymond keheranan.“Paman Bang, si paman sih nggak segalak bibi, dia kadang ngajarin aku bikin kopi atau teh, yang aku suguhkan,” sahut Gracia polos.“Ya sudah, mulai hari ini kamu ikut Abang yaa, besok kita ke Banjarmasin, nggak jadi ke Jakarta, kamu akan Abang sekolahkan di sana,” kata Raymond lagi, Gracia tentu saja senang sekali.Kini Raymond benar-benar habis akal mengetahui ‘pengkhianatan’ Rahma. Sehingga memutuskan akan kembali ke Banjarmasin dan minta cutinya di perpendek saj
Terakhir Diperbarui : 2025-09-07 Baca selengkapnya