Langkah Anna melambat ketika memasuki ruang kantor pusat Damien, gedung bertingkat kaca yang menjulang angkuh di tengah kota. Perutnya yang sudah tidak rata lagi, dan gerakan Damien yang semakin protektif membuat banyak karyawan segan untuk sekadar menyapanya. Tapi hari itu berbeda.Pintu lift terbuka, dan di depan matanya, Bianca berdiri sangat dekat dengan Damien. Terlalu dekat. Tangannya dengan santai merapikan dasi pria itu tanpa permisi, tanpa rasa bersalah.“Oh, Pak Damien. Dasi Anda miring, biar saya rapikan,” ucap Bianca manja, suaranya lembut seperti bulu angsa, namun menggigit bagi Anna.Anna berhenti di ambang pintu. Damien menyadari kehadirannya dan segera mundur, wajahnya menegang. “Anna,” panggilnya.Bianca tidak bergeming. Justru ia menoleh dengan senyum menyebalkan. “Oh, Nyonya Sinclair. Anda datang lebih awal,” katanya, seolah-olah ia bukan hanya rekan kerja, tapi sesuatu yang lebih dari itu.“Sepertinya kalian berdua sedang sibuk,” Anna menjawab pelan, tapi tajam. Ia
Last Updated : 2025-10-02 Read more