"Damien...?" bisik Anna, ngeri."Maaf," katanya, suaranya serak. "Aku tidak bermaksud mengganggumu. Tapi Markus sedang mengurus keamanan di lobi dan... pereda nyeriku... sepertinya tidak bekerja."Dia terbatuk, erangan kesakitan lolos dari bibirnya. Matanya terpejam sejenak."Kau demam," kata Anna otomatis, melihat kilau di matanya. Ini bukan akting."Mungkin," Damien mengakui. "Aku... aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Kau tidak makan seharian."Anna tertegun. Pria ini nyaris mati, demam, dan kesakitan, dan dia datang untuk mengecek apakah dia sudah makan?Saat itulah Damien goyah. Lututnya tertekuk, dan dia terhuyung ke depan."Damien!"Tanpa berpikir, Anna melesat maju, membuka pintu lebar-lebar dan menangkapnya. Dia jauh lebih berat dari dugaannya, dan dia nyaris jatuh bersamanya. Dia merangkulkan lengannya di pinggang Damien, menopang berat badannya."Astaga, kau panas sekali," gumamnya, panik. Kulit pria itu terasa membara di balik kemejanya yang lembap."Aku... tida
Last Updated : 2025-10-20 Read more