Begitu sesi dilanjutkan, Inez maju tanpa naskah. Di layar, muncul tabel yang bahkan orang non-teknis bisa baca: Nama Bukti, Hash, Saksi, Waktu, Lokasi. “Kita tidak meminta kepercayaan pada orang,” katanya pelan tapi jelas, “kita meminta panel membaca jejak.” Ia membagi presentasi menjadi lima kotak besar agar tidak ada yang tercecer: integritas file, identitas perangkat, urutan waktu, rute keluar, dan kemungkinan kebetulan.Kotak pertama: integritas file. Inez menjelaskan perbedaan hash dan checksum dengan analogi mudah. “Bayangkan buku tebal,” ujarnya. “Kalau satu huruf diganti, hash seperti sidik jari akan berubah total; checksum seperti jumlah halaman plus indeks yang membuat kita bisa mendeteksi salah ketik massal. Kami menggunakan keduanya.” Di layar, tiga kolom nilai SHA‑256 dari lokasi penyitaan, lab internal, dan lab eksternal ditampilkan berdampingan. Nilainya identik—angka panjang yang bagi sebagian orang tidak bermakna, namun bagi forensik adalah kalimat: “file i
最終更新日 : 2025-11-03 続きを読む