Kafe Menteng meneteskan efeknya ke dunia maya seperti kopi yang merembes melalui kertas filter. Dalam satu jam, tagar #MahendraDate mengambang di trending. Ada yang iri, ada yang sinis, ada yang membuat fan-cam Arga menatap cincin di jari Naya. PR menyebutnya good noise. Bagi Naya, bunyi itu masih terdengar seperti bel alarm.Di kantor, war room menampilkan sentiment graph yang condong ke hijau. “Kita perlu follow-up narasi,” kata Karina, menunjuk papan ide. “Konten ‘hari kerja bareng tunangan CEO’: humanis, low-key, behind-the-scenes.”“Bocoran lokasi tadi terlalu cepat,” sela Naya. “Siapa pun yang mengirimkannya, gerakannya langsung dari sistem dalam.”Arga menatap layar. “Kita nyalakan tripwire. Setiap akses kalender eksekutif dikloning, sistem memberi tanda.”Luki, yang entah sejak kapan sudah berdiri di pojok ruangan, mengangkat alis. “Ide bagus. Aku akan minta timku—”“Biar tim IT pusat,” potong Arga. “Konflik kepentingan.”Senyum Luki tak berubah. “Tentu.”Sore harinya, Arga me
Terakhir Diperbarui : 2025-08-21 Baca selengkapnya