All Chapters of Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!: Chapter 81 - Chapter 90

Keesokan paginya. Nichelle memutuskan untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Sekalian memberitahu mereka berita baik soal liburan akhir pekan ini.“Momma! Kau mengantar kami lagi?” seru Mybell senang. Anak perempuan Nichelle itu selalu senang jika diantar pergi ke sekolah olehnya. Di manapun, anak-anak pasti menyukai hal itu. “Yup! Ada kabar baik buat kalian!” Nichelle menutup pintu mobil dan bersiap menjalankan kendaraannya. Ketiga anak kembar itu langsung bersemangat. “Apa kita akan pindah ke rumah Daddy?” tebak Mybell.Helios tak ketinggalan. Ia pun mencoba menerka apa kabar baik itu. “Apa besok kau sudah akan menikah dengan Daddy?”Nichelle tergelak mendengarnya. “Tidak. Dan Tidak! Kau bagaimana, Zayn?” Zayn mengerucutkan bibirnya lalu berkata, “Aku mau ketemu Daddy!”Nichelle nyengir lebar. “Yes! Karena Zayn tidak bertemu dengan Daddy kemarin, kita akan liburan bersama hari Jumat nanti!”“Serius, Mom?!” Ketiganya langsung berteriak histeris. “Yes! Kata Dominic di hotel Calt

“Persiapan launching Rafflech Hills sudah mencapai 90 persen. Tinggal menunggu konfirmasi dari tamu undangan.”Nichelle mendengarkan dengan seksama sambil mengatur napasnya. Hampir saja ia terlambat masuk ruang rapat tadi.Suasana rapat sedang hening, tetapi tiba-tiba asistennya bergeser mendekat dan berbisik, “Nona, ada yang mencarimu di meja resepsionis.”Dahi Nichelle berkerut. “Aku tidak ada janji dengan orang luar, Tina. Bilang saja aku sedang rapat.”“Oke! Siap!”Nichelle kembali fokus pada materi rapat. Tak lama kemudian, asistennya—Tina, kembali berbisik. “Katanya orang itu memaksa. Dia bilang dia adalah kakak Anda, Nona.”Nichelle tertegun mendengarnya. ‘Hilbert?! Tidak mungkin!’Namun, Nichelle tidak berniat meninggalkan rapat penting itu. Jadi, ia menurunkan perintah, “Suruh dia tunggu saja di ruang rapat.”Tina mengangguk dan segera memberitahu staf resepsionis. Sekitar setengah jam kemudian, rapat dinyatakan selesai. Memang bukan rapat besar yang melibatkan banyak divis

“Mom, gawat!” bisik Helios kembali ke ruang makan. Helios tadinya bermaksud menemani Maria mengecek siapa yang mengetuk pintu rumah mereka malam-malam. Ia tidak menyangka bahwa Sarah berhasil masuk. Kening Nichelle berkerut mendapati putranya panik tidak biasa. “Ada apa Heli?”“Oma membiarkan Sarah masuk ke rumah ini!” ujar Helios masih berbisik. “Karena Shuriel sakit katanya.”Nichelle dan kedua anak lainnya ternganga, tak percaya Maria bisa jatuh dalam perangkap murahan seperti itu. “Shuri benar-benar kelihatan sakit, Mom.” Helios menambahkan, “Jangan-jangan Sarah membuatnya sakit.”Mereka sudah berpikiran negatif mengenai Sarah. Apalagi setelah mendapat pengingat dari Dominic untuk selalu waspada. “Yang penting kita jaga diri masing-masing,” ujar Nichelle. Mereka tidak mungkin mengusir Sarah dan anaknya saat ini. Mereka juga tidak mau Maria bersedih hati. “Kunci pintu kamar kalian,” tambah Nichelle mengingatkan. “Kalian di luar maupun di dalam, selalu kunci. Oke?” “Oke, Mom

“Tapi setelah kejadian hari ini, aku jadi ragu, Mom.” Nichelle menambahkan lagi. “Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?”Maria mendengus menahan tawanya. Ia kemudian menebak, “Kau mau membatalkan liburan kalian?” Tebakan sang ibu dijawab dengan anggukan kepala Nichelle. “Semisal menurut Mom liburan ini ditunda saja, aku akan coba bicara dengan anak-anak. Atau mereka bisa liburan dengan Dominic, tanpa aku.”Maria memberikan pandangannya dan melarang Nichelle. “Jangan! Kau sudah janji pergi bersama dengan anak-anak. Mereka pasti mau bersama mama dan papanya.”Nichelle masih merasa tak nyaman meninggalkan Maria sendirian. Ia mencoba berargumentasi, tetapi Maria memotong bahkan sebelum ia sempat mengeluarkan suara. “Jangan khawatirkan aku! Masih ada staf-staf yang lalu lalang juga. Sarah tidak akan berani berbuat macam-macam.”Merasa Nichelle masih belum yakin, Maria menepuk pipi anak perempuannya itu dan berkata, “Pergilah! Kau dan anak-anak layak mendapatkan liburan ini!”Setelah me

“Aku—”“Tenang saja, Heli..” Dominic tersenyum penuh percaya diri. “Kita beli semua kebutuhan berenang kalian.”“Yay!”Helios pun tak lagi membahas itu. Ia tahu apa yang dibacanya, tapi ketika Dominic sudah meminta dia percaya pada pria itu, tidak ada yang bisa Helios lakukan selain percaya. Toh, dia ayah kandung mereka.Jemmy segera membawa mereka ke pusat perbelanjaan yang berada di bawah naungan Giord Group. Mybell berhasil mendapatkan baju renang yang dia inginkan. Bahkan Zayn membeli alat snorkling untuknya dan Helios. “Mungkin saja kita bisa ke pantai Cheristal yang jernih itu, Heli.” Zayn berandai-andai. Pantai Cheristal berada di salah satu negara di Benua Accio. Jauh dari La Stivale yang berada di Benua Paeninsulle. Mungkin butuh waktu lebih dari 23 jam untuk sampai ke sana. “Kalian mau ke sana?” tanya Dominic yang ternyata mendengarkan dari belakang mereka. “Kalau bisa, kami sangat mau, Daddy!” Zayn menjawab, “Katanya di sana sangat indah!”Dominic mengangguk. Ia langsu