"Mmph!" Nadine mati-matian mengatupkan bibirnya, tak membiarkan suara ambigu nya keluar untuk kedua kalinya ketika air dingin menyentuh kulitnya yang panas.Dirga menatap wajahnya sekilas, lalu kembali menunduk, melanjutkan gerakannya dengan hati-hati. Dan Nadine berharap Dirga tak menyadari perubahan ekspresinya.Air itu menyentuh wajah, turun ke leher, lalu berhenti di perpotongan bahunya. Nadine menggigit bibir, bukan karena sakit, melainkan karena setiap sentuhan memberikan getaran aneh di tubuhnya yang lemah."Di— Dirga! Udah cukup! Biar aku yang—"Nadine membeku dengan kedua bola mata membulat sempurna ketika Dirga tiba-tiba menurunkan lengan bajunya hingga memamerkan pundak putihnya."Dirga!"Nadine hendak memprotes, tapi pria itu lebih dulu berkata, "Kamu harus ganti baju kan?""Tapi—"Dirga tak peduli. Ia sibuk menurunkan lengan dress mantan kekasihnya itu untuk mengeluarkan lengannya. Matanya tak pernah lepas dari tubuh bagian atas Nadine yang terpampang nyata."Dirga stop!"
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-08 อ่านเพิ่มเติม