Karena keadaan darurat militer, para prajurit hanya diberi waktu tidur dua jam. Namun, itu pun terasa menyiksa. Sejak awal pertempuran, para prajurit laskar hampir tak pernah benar-benar beristirahat. Mereka kelelahan, tubuh terasa remuk, tapi tetap tidak bisa tidur nyenyak. Mungkin karena ketegangan menunggu serangan Belanda, rasa bangga karena berhasil menyatukan pasukan lintas desa, atau justru kecemasan akan serangan fajar esok hari. Semua itu membuat tubuh mereka dipenuhi adrenalin mata berat, kepala pening, tapi kantuk tak pernah datang. Salah satu prajurit, -Okta- yang dijuluki Aktor karena suka berlagak bak tokoh sandiwara, menggulung rokok klobotnya sendiri. Kali ini hanya setengah dari ukuran biasa, hemat tembakau. Setelah selesai, ia menyalakannya, menghisap dalam-dalam, lalu bersandar di dinding tanah yang diperkokoh dengan kayu, sambil menikmati asap tipis yang mengepul. Di luar, suara
Last Updated : 2025-10-10 Read more