Sementara itu, di mansion keluarga Laurent, di ruang pribadinya yang luas, Agatha Laurent duduk tegak di kursi berlapis kulit hitam. Usianya saat ini memang sudah tujuh puluh lima tahun, namun tubuhnya tetap tegap, sorot matanya masih tajam, seperti pisau yang tak pernah berkarat meski dimakan waktu.Di atas meja marmer, sebuah telepon berdering tiba-tiba, memecah kesunyian. Nada deringnya berat, panjang, dan membawa firasat yang tak biasa.Dengan gerakan tenang, Agatha meraih gagang telepon. “Halo?” suaranya dingin, tenang, namun berwibawa.Dari seberang, suara seorang pria tua dengan logat Villemere terdengar terburu-buru. “Nyonya Laurent… Anda harus mendengar ini. Kota Villemere sedang gempar pagi ini.”Alis Agatha mengernyit. “Gempar? Tentang apa?”Pria itu menarik napas, lalu ucapannya meluncur cepat, nyaris tak percaya dengan kata-katanya sendiri. “Serpiente Negra… telah hancur."Agatha menegakkan tubuhnya lebih lurus, jemarinya yang masih kokoh mencengkeram gagang telepon lebih
Last Updated : 2025-09-19 Read more