Empat hari telah berlalu sejak malam di pelabuhan. Setiap hari adalah penyiksaan bagi Alesha. Ia harus menjaga penampilan sebagai Rakryan Tumenggung yang cakap, menyusun laporan, dan menghadiri rapat, sementara di dalam dirinya, ia menghitung detik-detik kedatangan siklus. Jika siklusnya terlambat, itu berarti kepastian yang harus ia hadapi.Pagi itu, Alesha mengambil risiko besar. Ia berada di ruangan kerjanya di kompleks kepatihan—ruangan yang seharusnya menjadi benteng terakhir privasinya.Lontar-lontar laporan resmi ia singkirkan. Di hadapannya kini terbentang selembar lontar lain yang tampak mencolok. Bukan karena bahan dasarnya, tetapi karena isinya.Alesha sedang memaksakan ketenangan seorang auditor untuk menganalisis risiko kehamilan. Ia telah mengambil pena bulu dan, alih-alih menggunakan Aksara Kawi atau Pallawa, ia menulis menggunakan aksara paling akrab di benaknya: Huruf Alfabet Latin.Ia membagi lontar itu menjadi tujuh kolom, menandai hari-hari: M, S, S, R, K, J, S (Mi
Last Updated : 2025-10-16 Read more