Maurel duduk di samping Luki, menatap sekeliling club yang ramai. Ia memesan minuman sambil menyender santai ke kursi. “Kamu ngapain disini, Luk?” tanyanya sambil memainkan sedotan di gelas. “Oh ini…” Luki berdehem pelan. “Aku janjian sama temen disini.” Belum sempat Maurel menimpali, suara lembut terdengar dari belakang. “Gimana, Luk? Tambah lagi minumannya?” ujar Mbak Ajeng sambil tersenyum. Luki menoleh cepat, sedikit gugup. Ia belum sempat menjawab, sementara Maurel melirik ke arah Mbak Ajeng dengan tatapan penasaran. “Ini siapa? Temenmu, Luk?” tanya Mbak Ajeng, matanya bergantian menatap mereka berdua. “Eh, iya, Mba…” jawab Luki cepat, agak kikuk. Mbak Ajeng tersenyum, lalu mengulurkan tangan. “Hai, aku Ajeng.” “Maurel,” jawab Maurel sambil menjabat tangan Ajeng, menatapnya dengan senyum tipis. Udara di antara mereka terasa aneh sesaat. Maurel memperhatikan Ajeng dari ujung kepala sampai kaki, lalu kembali menatap Luki. “Ohh, jadi ini… temen kamu ya,” ucap M
Terakhir Diperbarui : 2025-10-22 Baca selengkapnya