Suara benda jatuh terdengar dari arah teras. Gita spontan menoleh, sementara David langsung berdiri.“Biar aku lihat,” ucap Gita.David menahan tangannya. “Kamu tetap di sini, biar aku saja.”Ia membuka pintu perlahan, udara malam langsung menerpa wajahnya. Beberapa detik hanya sunyi, sampai akhirnya terdengar suara pelan, “Maaf, Baginda... kendi saya jatuh.”David menghela napas lega. “Sari, kau hampir membuat kami kaget setengah mati.”Pelayan itu tersipu, memunguti pecahan kendi di tanah. “Maaf sekali, Baginda. Saya tak bermaksud mengganggu.”Begitu David kembali ke dalam, Gita sudah menatapnya sambil tersenyum tipis. “Kupikir sesuatu terjadi.”“Tidak, hanya kendi pecah,” balasnya santai. “Tapi kupikir kita memang perlu bicara.”David duduk di kursi dekat jendela, sementara Gita ikut duduk di seberangnya.Suasana tenang, hanya terdengar detak jam di dinding.“Baginda,” ucap Gita pelan, “aku takut kita bicara bukan karena ingin memperbaiki, tapi karena sama-sama kesepian.”David men
Last Updated : 2025-10-22 Read more