Surat itu terbuka di meja ruang tamu kertasnya putih bersih tapi setiap huruf di atasnya terasa seperti beban batu di dada.Dion duduk diam, matanya menatap tulisan “Tergugat” yang dicetak tebal di bagian atas, Dina berdiri di belakangnya menggenggam erat bahu suaminya.“Yon, ini serius?” suaranya bergetar.Dion mengangguk pelan “Iya Din, mereka bawa kasus ini ke pengadilan. Arman dan timnya menuduh aku melanggar kesepakatan lisan.”Dina menelan ludah. “Tapi kamu nggak tanda tangan apa pun, kan?”“Enggak, tapi mereka punya rekaman Din, suara aku waktu bilang ‘oke, saya setuju konsepnya.’”Dina terdiam, ia tahu itu bukan kesepakatan hukum yang kuat, tapi cukup untuk menimbulkan masalah.“Jadi mereka mau apa?” tanyanya akhirnya.“Ganti rugi jumlahnya besar, kalau aku kalah bisa habis semua tabungan kita.”Hening menelan ruang, Dinda yang sedang duduk di pojok hanya menatap mereka tanpa mengerti, tapi ia tahu sesuatu buruk sedang terjadi.“Ayah Bunda, kenapa kalian sedih lagi?”Dina mema
Last Updated : 2025-11-01 Read more